Pengarang:
Syaikh Abu Abdillah Mustahafa al-Adawi
Penerbit: PUSTAKA IBNU KATSIR
Berat: 0,9 kg
Deskripsi:
Anak merupakan karunia sekaligus ujian bagi manusia. Dalam persepsi
Islam, anak merupakan amanat yang menjadi tanggung jawab orang-tuanya. Ketika
pertama kali dilahirkan ke dunia, seorang anak dalam keadaan fitrah dan berhati
suci lag! bersih, ibarat kertas putih bersih yang siap untuk dituliskan apapun
diatasnya. Kedua orangtuanyalah yang memegang peranan penting pada perkembangan
berikutnya, apakah keduanya akan mempertahankan fitrah dan kesucian hatinya,
ataukah malah merusak dan mengotorinya. Pendidikan terhadap anak merupakan
bagian terpenting dalam kehidupan berumahtangga. Sebab salah satu tujuan utama
pernikahan adalah lahirnya keturunan yang nantinya akan menjadi generasi
penerus. Namun ironinya dalam pandangan kebanyakan orangtua di masyarakat kita,
pendidikan yang layak dan baik adalah dengan menyekolahkan anak di sekolah
favorit. Dengan demikian anak tersebut akan dapat berprestasi, hingga nantinya
memiliki masa depan yang ''sukses dan mapan''. Tidak peduli apakah sekolah
tersebut mengajarkan nilai-nilai Islam ataukah tidak. Ukuran kesuksesan dalam
pandangan mereka adalah ketika seseorang sukses setara materi, atau sukses
meraih kedudukan tinggi. Mereka akan sangat bangga dan merasa berhasil mendidik
dan membesarkan anak-anak mereka, manakala anak-anak tersebut sukses menduduki
suatu jabatan tinggi atau berprofesi dengan profesi bergengsi. Tidak peduli
apakah anak-anak mereka mengerti dan mematuhi tuntunan agamanya, ataukah malah
jauh dari itu semua dan tidak mempedulikannya. Apalah artinya kesuksesan dalam
kehidupan dunia yangsingkat ini, jika ditempuh dengan cara yang berakibat pada
kesengsaraan tiada akhir di akhirat. Kesuksesan hakiki adalah ketika seseorang
pertama kali menapakkan kakinya di Surga. Karenanya, sudah menjadi kewajiban
dan tanggungjawab orangtua untuk memberikan perhatian lebih pada pendidikan agama
anak-anaknya, melebihi perhatiannya terhadap hal lain. Sungguh sangat
meng-herankan sikap sebagian orangtua, yang bersedih dan menangis ketika tubuh
anaknya sakit atau mati, namun tidak demikian halnya ketika hati dan jivvanya
yang sakit atau mati. Padahal mereka mengklaim sangat mencintai dan menyayangi
anak-anak tersebut. Maka, apakah tindakan membiarkan hati dan jiwa menjadi
sakit, bahkan mati, hingga membuat anak terjerumus ke dalam kesengsaraan, dapat
dikatakan sebagai ungkapan cinta dan kasih sayang?! Buku di tangan pembaca ini
merupakan masukan yang sangat berharga dan bermanfaat bagi anda para orangtua
dalam mendidik anak. Dengan membaca buku ini, anda akan mengetahui ''Apakah
sudah tepat cara anda dalam mendidik anak, ataukah sebaliknya?'''
Tidak ada komentar:
Posting Komentar